nusakini.com--Status tuan rumah tak selalu menguntungkan saat partai final. Itulah yang dialami Brasil yang akan bersua Jerman pada final cabang sepak bola Olimpiade Rio 2016, di Stadion Maracana, Minggu (21/8) dini hari WIB.

"Wajar masyarakat berharap tinggi pada kami, karena inilah kesempatan untuk menorehkan sejarah. Tapi saya selalu jelaskan, tak mudah untuk merealisasikan itu, dan butuh kerja keras. Karena itu, dukung kami untuk bisa menaklukkan Jerman," kata pelatih Tim Samba, Rogério Micale

Menurut Micale, ada tiga tekanan yang dihadapi Brasil saat bertanding di kandang sendiri. Pertama, mereka masih terbayang kekalahan 1-7 dari Jerman pada Piala Dunia 2014 lalu.

Tekanan berikutnya ada pada tradisi Maracana. Bukan rahasia lagi, kandang timnas Brasil tersebut justru terkadang mendatangkan aura tak menyenangkan bagi si empunya venue.

• Raup 46 Emas, AS Juara Umum Olimpiade Rio 2016
• Gulung Honduras 6-0, Brasil Melenggang ke Final Olimpiade Rio
• Hari Kedua Bulutangkis, Tiga Ganda ke 8 Besar, Satu Terancam
• Libas Denmark 4-0, Brasil ke 8 Besar
• Lifter Eko Yuli Raih Perak Kedua Indonesia di Olimpiade Rio 2016

Hal lainnya yang akan membuat permainan Neymar dkk tak nyaman adalah harapan dari sebuah tim yang berada di peringkat unggulan tertinggi.Brasil pernah merasakan itu, dan justru gagal, tepatnya empat tahun silam pada Olimpiade 2012 di London.

Kala itu, pada laga final di Stadion Wembley (11/8), Brasil dianggap bakal menang kala bersua Meksiko. Maklum, komposisi pemain Tim Samba dianggap sangat ideal.

Brasil memiliki sederet penyerang ternama seperti Neymar, Hulk, Alexandre Pato, Lucas dan sang top skorer, Leandro Damiao. Pada area gelandang, berdiri Oscar, Sandro dan Alex Sandro. Lini pertahanan juga digawangi bek bagus, yakni Rafael, Thiago Silva, Juan Jesus dan Marcelo. 

Sayang, harapan menguap ketika mereka sudah tertinggal 2-0 sampai menit ke-90. Meksiko unggul melalui dua gol striker Oribe Peralta pada menit pertama dan ke-75. Brasil baru bisa mencetak gol pada menit ke-91, melalui aksi Hulk. 

Kini, komposisi Brasil juga tergolong istimewa. Atensi utama tertuju pada kuartet lini penggempur, yang diisi Luan, Gabriel Jesus, Gabriel Barbosa dan Neymar. Pada Olimpiade Rio 2016, kuartet tersebut sudah mengoleksi total sebelas gol. (b/ab)